Peluang bagi pengembang lokal terbuka lebar
Saat ini vendor ponsel mulai agresif merilis serangkaian seri terbaru yang berbasis sistem operasi Android di tengah kuatnya dominasi ponsel bersistem operasi Windows Mobile dan Symbian.
Di Indonesia, lihat saja produk baru yang ditunjukkan oleh vendor HTC dengan HTC Hero, Motorola dengan Motorola Milestone, Samsung dengan Samsung Galaxy Spica, LG dengan LG GW 620, Huawei dengan U8230 serta Sony Ericsson dengan Xperia X10.
Keenam vendor agen tunggal pemegang merek itu disatukan oleh operator PT Indosat Tbk sebagai bagian dari komitmen bersama membangun ekosistem Android, sederhananya menciptakan pasar bagi ponsel berbasis sistem operasi baru itu.
Bahkan sebenarnya pada pertengahan tahun lalu, debut ponsel Android telah dihadirkan Telkomsel bersama HTC melalui produk ponsel HTC Magic dengan harga Rp6,5 juta.
Semua teknologi sistem operasi tampaknya memiliki nilai tambah yang sama. Hanya saja, perbedaan terletak pada bagaimana ponsel dapat menghadirkan pengalaman baru yang menarik bagi penggunanya.
Android sendiri merupakan sistem operasi bergerak (mobile) yang menggunakan versi modifikasi dari kernel Linux. Pada awalnya, Android dikembangkan oleh Android Inc, sebuah perusahaan yang kemudian dibeli oleh Google dan akhir-akhir ini dikembangkan oleh open handset alliance.
Android memiliki berbagai keunggulan sebagai software berbasis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga pemrogram (programmer) bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Tidak heran jika kemudian, aplikasi-aplikasi ponsel berbasis Android berkembang dalam skala besar.
Begitu banyak aplikasi yang jumlahnya ribuan berbasis Android dan sudah tersimpan di Android Market. Android Market ini dapat disejajarkan dengan Apple Store yang juga menyimpan banyak aplikasi berbasis sistem operasi iPhone dari Apple.
Adapun melalui jalur operator, aplikasi Android juga tersedia di Android Application Store sebagai bentuk keseriusan operator dalam memberikan layanan yang terintegrasi di satu tempat yang dapat menampung kebutuhan pelanggan terkait dengan aplikasi dan layanan Android dari operator sendiri. Indosat adalah salah satu penggagas toko virtual yang menyediakan ribuan aplikasi baik gratis maupun berbayar.
Guntur Siboro, Chief Marketing Officer Indosat berpendapat masih terbuka luas ruang bagi pengembang aplikasi lokal mengembangkan aplikasi berbasis Android, apalagi kreativitas di bidang itu terjaring dalam kontes Indosat Wireless Inovative Contest baru-baru ini.
Menurut Guntur, aplikasi Android juga perlu dikemas sesuai dengan kebutuhan lokal karena pasar menghendaki aplikasi-aplikasi yang berbahasa Indonesia sebut saja untuk aplikasi atau konten rohani seperti terjemahan kitab suci dan konten lainnya.
Internet sentris
Ponsel dengan sistem operasi ini cocok bagi pengguna yang memang berkarakter Internet sentris. Mengapa demikian? karena Google memiliki fasilitas penting di Internet terutama kelebihannya dalam menyediakan mesin pencarian atau search engine.
Ini membuat hubungan ponsel dengan Internet berjalan baik. Apalagi, kini berbagai aplikasi ponsel yang ada di pasar sudah berhubungan dan dapat diunduh (download) melalui Internet. Selain itu Android memiliki aplikasi native Google yang terintegrasi, seperti push e-mail GMail, Google Maps, dan Google Calendar.
Dengan berbagai kelebihan itu tidak heran jika aplikasi Android menjadi aplikasi yang berorientasi kebutuhan pengguna sendiri. Misalnya, seorang pengguna ponsel Android yang menggemari game dapat menjadikan ponselnya sebagai ponsel untuk game, demikian halnya bagi yang menggemari hiburan, atau untuk tujuan produktivitas. Jika pun pengguna adalah seorang profesional tetapi berkarakter fun, maka ponsel berbasis Android dapat mengakomodasi karakter tersebut.
Agus Hamonangan, ketua milis komunitas pengguna ponsel Android Indonesia (id Android) memperkirakan pengguna ponsel berbasis Android akan terus meningkat pada masa mendatang.
Menurut Agus, saat ini komunitas pengguna ponsel Android yang baru terbentuk dan tergabung dalam milis sudah mencapai lebih dari 1.000 anggota dan akan meningkat lagi jika ekosistemnya semakin terbangun.
Lepas dari berbagai kelebihan Android, yang jelas kehadiran ponsel-ponsel Android akan turut memperkaya pilihan perangkat komunikasi yang dapat menjembatani kebutuhan untuk berbisnis dan hiburan. Apalagi ponsel Android berfitur layar sentuh disebut-sebut akan menjadi primadona tidak hanya menyajikan kenyamanan, tetapi juga memadukan kemampuan dalam sinkronisasi dokumen dan e-mail.
Aplikasi Android adalah pasar yang bebas. Hanya saja, menghadirkan aplikasi dengan inovasi yang dapat diterima pasar secara komersial atau marketable masih merupakan tantangan nyata yang harus dihadapi kalangan pengembang lokal saat ini. untuk itu kehadiran pusat-pusat inkubasi diharapkan juga dapat mendukung kreativitas di bidang ini.
Labels Cloud
Popular Posts
-
5300 kadangkala memang suka ngehang. Salah satu faktornya adalah adanya program atau aplikasi yang tidak sesuai dengan mesin. Atau juga kare...
-
Belum lama ini, Telkomsel sudah melakukan uji coba layanan video call untuk umum. Meskipun masih terbatas hanya untuk pelangan tertentu, nam...
-
Ada beberapa paktor penyebab kerusakan Bluetooth. Misalnya terlalu banyak aplikasi seperti game, lagu Mp3, atau file lain di hape kita, sehi...
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "