Pages

Dompet Mobile di Tangan Anda


Jumlah uang kertas yang disimpan orang dalam dompet terus cenderung turun. Akankah dompet mobile mengakhiri riwayat uang tunai?

Banyak lelucon tentang mesin cetak yang bekerja keras 24 jam penuh untuk memproduksi jumlah uang yang sangat banyak untuk mendanai pengeluaran yang sangat besar. Namun di sisi lain, penggunaan uang tunai secara fisik sedang menurun di seluruh dunia, karena pembayaran non-tunai sedang meningkat popularitasnya. Meskipun menurut para ekonom jumlah uang meningkat, jumlah uang kertas yang disimpan orang di dompet, cenderung menurun. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah transaksi kartu kredit dan debit di seluruh dunia.

Dengan kian banyaknya ponsel di seluruh dunia, potensi untuk mengubah transaksi menjadi transaksi mobile sangatlah besar. Di Jepang, konsumen sudah bisa membeli tiket kereta atau barang di toko dengan ponsel dan percobaan pembayaran mobile telah dilakukan di negara tetangga, Singapura dan Malaysia. Para analis meramalkan tiga wilayah teratas untuk pembayaran mobile adalah Timur Jauh & Cina, Eropa Barat dan Amerika Serikat – yang secara keseluruhan akan menguasai lebih dari 70 persen pembayaran uang mobile dalam basis transaksi kotor di tahun 2013.

Tentu saja, pembayaran mobile tidak mengklaim bakal menggantikan seluruh metode transaksi keuangan. Justru, sifatnya yang praktis dan pribadi akan menjadikannya teknologi yang sangat berguna dalam transaksi bernilai rendah namun sering dan tidak membutuhkan tanda terima. Dengan ekosistem pembayaran mobile yang berkembang pesat, orang-orang tidak hanya akan mempercepat proses pembayaran, tapi juga bisa memeriksa saldo, dan jika dibutuhkan menambah saldo dengan mengirim uang dari rekening bank mereka. Konsumen bisa memesan kopi dalam perjalanan ke kantor, dan daripada merogoh kantong untuk mencari uang, kemudian menunggu kembalian yang memberatkan kantong, mereka cukup mengayunkan ponsel, beep, dan kembali melanjutkan perjalanan.

Sebuah teknologi penting di balik pembayaran mobile adalah Near Field Communication (NFC). Sebagai indikasi bahwa NFC mewakili potensi dan bisnis yang luar biasa, perusahaan terkemuka seperti Nokia, Microsoft dan NXP Semiconductors, secara aktif terlibat dalam NFC Forum, sebuah kelompok nirlaba yang terdiri dari pemain industri dengan pemikiran yang sama. Ini pasti bukan hanya klub kutu buku, karena pemain penting non-teknis seperti Visa Inc. dan MasterCard Worldwide juga hadir dalam NFC Forum dan merupakan anggota terhormat.

Potensi Besar NFC
Teknologi NFC lebih dari sekadar cara mengganti transaksi uang tunai – tapi juga memungkinkan pengguna untuk bertukar informasi, mengakses konten dan layanan. Misalnya, eksekutif bisnis bisa bertukar detil kontak cukup dengan menyentuh peranti berkemampuan NFC, dan pelancong, yang bosan dengan koleksi lagu mereka, bisa menyentuh (tap) dan mengunduh musik populer terbaru di perjalanan. Pengguna bisa menjadi sangat terbiasa dengan kenyamanan, kecepatan, dan fleksibilitas-- metode pembayaran lain akan dilupakan. Ponsel berkemampuan NFC, seperti Nokia 6212 Classic kini sudah tersedia di pasar. Ponsel 3G ini juga bisa customized. Misalnya, pengguna bisa mengubah tag NFC mereka dengan membuat masukan kalender atau mengatur jam alarm.

Operator transportasi dan pedagang di seluruh dunia mulai mencoba sistem NFC. NFC adalah teknologi yang mudah digunakan, intuitif, aman, dan didukung regulator seperti Infocomm Development Authority of Singapore yang mendorong perkembangan lebih lanjut dari ekosistem pembayaran mobile, sehingga kita bisa mengharapkan lebih banyak pedagang dan penyedia layanan untuk mengadopsi teknologi ini. Menurut Juniper Research, pembelian yang dilakukan lewat ponsel untuk benda-benda digital dan fisik melalui transaksi atau transfer uang NFC akan menghasilkan transaksi lebih dari US$ 600 milyar pada tahun 2013.

Keuntungan paling signifikan dari perbankan mobile yakni bagi mereka yang belum memiliki akses ke bank di negara berkembang (emerging market), orang-orang di daerah terpencil yang tidak memiliki akses ke cabang perwakilan bank. Biaya tinggi untuk membangun dan mengoperasikan infrastruktur layanan keuangan menghambat mayoritas orang untuk memiliki akses ke bank. Ini artinya mereka harus menggunakan perekonomian berbasis uang tunai dengan keamanan minimal. Ponsel memiliki potensi untuk mengubah situasi ini dengan menyediakan layanan keuangan dasar yang ekonomis bagi orang dengan pendapatan kecil. Di banyak negara berkembang orang sudah menggunakan saldo pulsa prabayar sebagai mata uang virtual. Misalnya, jika roti dihargai satu dolar, pelanggan bisa membayar dengan mentransfer saldo pulsa senilai satu dollar untuk membeli roti tersebut.

Consultative Group to Assist the Poor (CGAP), sebuah badan internasional yang bermarkas di Washington bertujuan membantu orang tak berkecukupan untuk menjadi lebih baik, mencatat bahwa di beberapa negara di Asia, Afrika dan Amerika Latin, ada lebih banyak orang yang memiliki ponsel dibandingkan rekening bank. Ini mendorong argumen kuat untuk mendukung perbankan mobile. Banyak mitra industri sudah terjun dalam bidang ini. Contohnya, Bangladesh Bank, dalam konsultasinya dengan mitra industri relevan, memformulasikan kerangka kerja legal yang meliputi transfer dana melalui ponsel. Bagi negara di Asia Selatan ini, sistem seperti ini diperlukan untuk menjaga uang untuk tetap ada di negara tersebut. Sistem ini juga digunakan untuk meningkatkan kecepatan bagi pengguna untuk mengakses uang tunai dengan cepat dan aman.

Sekarang , dunia memiliki sekitar tiga milyar pengguna ponsel, dan industri sedang bersiap menyambut satu milyar berikutnya. Nokia memperkirakan ada pertumbuhan 1,5 juta per hari, untuk mencapai 5 milyar di tahun 2015. Sebagian besar pengguna ponsel baru akan berasal dari komunitas terpencil di negara berkembang, dan ini merupakan kelompok yang patut menikmati layanan perbankan mobile.Orang mungkin bertanya, kenapa bank harus direpotkan para pengguna potensial ini? Kita bisa mengasumsikan mereka tidak akan menyimpan jutaan dolar, atau mengambil pinjaman dengan nilai yang sama. Namun jangan lupakan bank merupakan jantung dari perekonomian, yang membantu pengelolaan sirkulasi dalam bentuk dana, disimpan bagi mereka yang tidak membutuhkannya dengan cepat, sambil memberikan pinjaman bagi mereka yang berencana untuk menggunakan dana tadi.

Maka, bank berkembang bersama komunitas tempat mereka berada dan demikian pula komunitas di sekitarnya. Sementara itu, momentum pertumbuhan sudah tiba dan akan berlanjut. Berbagai ramalan oleh analis industri menunjukkan hal ini. Misalnya, Juniper Research memperkirakan akan ada 816 juta pengguna perbankan mobile di tahun 2011, meningkat sebesar sepuluh kali lipat dari tahun 2007. Mirip dengan itu, Fiserv, Inc., yang menyediakan jasa TI bagi institusi keuangan, mengumumkan hasil survei di bulan September 2008, menunjukkan bahwa tiga per empat dari responden (yang terdiri dari 1007 pengguna ponsel di Amerika, berumur 18 tahun ke atas) akan mempertimbangkan untuk menggunakan layanan perbankan mobile jika ditawarkan. Survei serupa, dilakukan di bulan Maret 2006, menunjukkan angka di posisi 49%.

Industri sudah melakukan banyak untuk mengembangkan dan menciptakan kemawasan terhadap teknologi dan sistem pembayaran mobile. Yang kita butuhkan adalah membantu menjadikan ide dompet mobile lebih dari sekadar popular, tapi diperlukan.

Operator selular Singapura M1 bersama Citibank dan Visa meluncurkan proyek pembayaran mobile yang mengadopsi teknologi NFC. SingTel dan StarHub, operator selular Singapura yang lain, juga sedang mencoba pembayaran mobile, namun berbasis sistem debit, bukan kartu kredit seperti M1.

Di Malaysia, Visa juga memperkenalkan sistem pembayaran mobile . Yang Anda butuhkan adalah sebuah telepon dengan chip NFC di dalamnya, seperti Nokia 6212. Anda kemudian menghubungkan ponsel lewat internet ke bank untuk mengatur rekening pembayaran. Ketika ingin membeli sesuatu, Anda cukup mengayunkan ponsel dalam jarak 4 cm di terminal di toko tersebut. Transaksi kemudian diproses layaknya penggesekan kartu.

selular.co.id

Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.