Pages

Populasi Pengguna Ponsel Meningkat


Pada 2010, jumlah pengguna ponsel didunia akan mencapai lima miliar orang. Sekitar satu miliar dari " para pengguna ponsel itu pun memanf aatkan ponsel mereka untuk mengakses layanan internet seluler.
Badan teknologi informasi dan komunikasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) International Tele¬communication Union (ITU) memperkirakan, populasi pengguna pon¬sel di dunia pada 2010 akan meningkat pesat dibandingkan pada 2009.
ITU mengungkapkan, jumlah pengguna ponsel di dunia pada 2009 baru mencapai 4,6 miliar orang. Namun pada 2010, ITU meyakini populasi pengguna ponsel global akan melampaui angka lima miliar orang.
ITU menjelaskan, populasi pengguna ponsel di dunia meningkat tajamberkat maraknya peluncuran ponsel dan layanan seluler berteknologi tinggi di negara-negara maju, serta peluncuran layanan-layanan seluler fungsional seperti mobile banking di negara-negara berkembang.
"Pada masa krisis sepanjang 2009 kami tidak melihat penurunan permintaan layanan seluler. Pada2010, penggunaan layanan seluler akan meningkat lebih tinggi karena terdapat lebih banyak orang menggunakan ponsel untuk meng¬akses internet papar Sekretaris JenderairrUDrHamadounToure,
ITU menggarisbawahi, mobile banking menawarkan peluang pertumbuhan besar bagi industri seluler dan perbankan di negara-negara berkembang hingga beberapa tahun mendatang,karena saat ini terdapat banyak penduduk ne¬gara berkembang yang sudah memiliki ponsel namun belum mempunyai rekening bank.
Industri lain yang berpeluang besar meraih pertumbuhan pesat berkat lonjakan jumlah pengguna ponsel di dunia, ITU menambahkan, adalah industri kesehatan. "Sebab, ponsel yang paling seder-hana pun mampu berbuat banyak untuk meningkatkan kualitas ke¬sehatan penduduk negara berkem¬bang," tandasToure.
Salah satu contohnya, Toure menjelaskan, industri kesehatan bisa memanfaatkan layanan SMS untuk mengingatkan apabila pasien memiliki jadwal pemeriksaan kesehatan. Atau, SMS juga bisa dimanfaatkan untuk mengingatkan ibuhamilagarmemeriksakankan-dungannya secara rutin.
"SMS dapat pula dimanfaatkan untuk mengirimkan instruksi kepada pasien atau petugas medis tentang cara penggunaan obat-obatan yang kompleks, seperti vaksin. Dengan SMS, industri bisa v menghemat biaya jutaan dolar Amerika Serikat. Lebih dari itu, kesehatan dan nyawa jutaan orang juga bisa diselamatkan," tuturToure.
Berdasarkan data lTU, jumlah pengguna layanan internet seluler di dunia pada 2009 baru mencapai 600 juta orang. Namun karena ca-kupan layanan internet seluler menjadi semakin luas dan biaya langganan pun menjadi semakin ter jangkau, ITU optimistis popu¬lasi pengguna internet seluler glo-pada 2010 akan menembus satu miliar orang.
ITU bahkan meyakini, jumlah orang di dunia yang mengakses internet menggunakan ponsel akan melampaui jumlah orang yang mengakses internet menggunakan PC (personal computer) tipe desktop ataupun notebook dalam lima tahun mendatang, karena para produsen penselmerilislebih banyak ponsel berfitur internet.
Perkiraan ITU tersebut selaras dengan prediksi para analis in¬dustri. Laporan firma riset pasar teknologi informasi dan komu-nikasi International Data Corp (IDC) mengungkap, jumlah peng¬guna internet di dunia pada 2009 sudah melampaui 1,6 miliar orang, alias lebih dari seperempat jumlah populasi Bumi.
IDC memperkirakan, jumlah itu akan terus bertambah sehingga pada 2013 pengguna internet didunia akan menembus angka 2,2 mi-liar orang, alias lebih dari sepertiga populasi bum! IDC inencermati, jumlah penggunaiaternet didunia meningkat sighif ikan dalam bebe-rapa tahun terakhir berkat kehadiran teknologi internet seluler.
“Jumlah pengguna internet seluler sendiri di dunia pada 2009 diperkirakan mencapai lebih dari ifeo juta orang. IDG memperkira¬kan, jumlah itu akan meningkat le¬bih dari dua kali lipatakhir 2013.
"Jumlah pengguna internet seluler benar-benar meledak dalam. beberapa tahun terakhir. Berkat peningkatan ketersediaan infor¬masi dan layanan, internet seluler telah mengubah kehidupan pribadi maupun prof esional dari penduduk Bumi," ujar Chief Research Officer IDC John Gantr.
IDC mengungkapkan, penggunaan internet seluler bertumbuh lebih pesat daripada internet kabel karena internet seluler memang memungkinkan pengguna meng-akses informasi di mana pun berada, tanpa harus menghubungkan gadget-gadgetmereka ke kabel.
"Dalam beberapa tahun mendatang,cara manusia berinteraksi dengan internet akan benar-benar berubah. Ketika manusia semakin menyatu dengan internet, batas antara kehidupan pribadi dan ke-hidupan prof esional akan semakin kabur karena orang bisa bekerja di mana saja," tutur Gantz.
IDC menegaskan, penduduk bumi pun semakin agresif mengadopsi internet seluler karena biaya layanan internet seluler dan harga gadget-gadget bergerak seperti mengakses internet, seperti ponsel, smartphone, notebook, netbook, dantentu saja modem internet seluler, semakin lama menjadi semakin terjangkau oleh kemampuan finansial sebagian besar orang.
Alhasil, EDC memprediksi, dalam empat tahun mendatang jumlah gadget bergerak yang mampu mengakses internet seluler di dunia akan melampaui angka 1 miliar unit. Gadget-gadget tersebut sebagian besar digunakan untuk mencari informasi, membaca berita, mengakses hiburan, serta berkomunikasi secara digital.
Lebih dari itu, kalangan usaha juga akan semakin banyak memanfaatkan internet seluler untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Namun begitu, IDC menggarisbawahi, ada satu lagi aktivitas online yang semakin populer hingga 2013, yaitu belanja online.
IDC mengungkap, pada 2009 nilai transaksi belanja online di dunia baru mencapai hampir USD16 triliun. Tetapi pada 2013, m* lai transaksi online diperkirakan mampu menembus angka lebih dari USD16 triliun. Lonjakan minat terhadap belanja onZinemen-dorong para produsen meningkatkan aktivitas periklananon/ine.
H)C mengungkap, pada 2009 nilai belanja iklan online di dunia sudah menembus angka hampir USD61 miliar, alias lebih dari 10% lebih besar daripada belanja iklan total seluruh media periklanan yang lain. Pangsa itu diperkirakan meningkat menjadi hampir 15% pada 2013, saat nilai belanja iklan online global melampaui angka USD100 miliar.

Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.