Limbah dari ponsel dikategorikan sebagai bahan berbahaya dan beracun (B3). Demikian terungkap dalam Konferensi Basel Convention untuk Pengelolaan Limbah Beracun di Bali.
Penggunaan ponsel telah berkembang dengan pesat sejak 1970 hingga mencapai 1,76
miliar ponsel di tahun 2004. Diperkirakan jumlah ponsel akan lebih dari 3 miliar pada bulan April 2008.
Aktivis lingkungan Yayasan Bali Fokus Yuyun Yunia Ismawati mengatakan, sampah elektronik seperti ponsel bekas dan peralatan komputer bekas merupakan salah satu jenis limbah B3.
“Limbah membahayakan tersebut banyak dibuang ke negara berkembang,” ujarnya di sela-sela Konferensi Basel Convention untuk Pengelolaan Limbah Beracun di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Selasa.
Sementara Ketua Mobile Phone Patnership Initiative (MPPI) Marco Buletti menilai, meledaknya jumlah ponsel karena tingkat konsumsi konsumen yang sangat tinggi.
“Kemampuan ponsel dirancang untuk delapan tahun. Namun konsumen hanya memakainya selama satu sampai dua tahun saja,” kata dia di kesempatan yang sama.
Konferensi di Bali ini berencana untuk mengadopsi serangkaian pedoman teknis baru untuk pengolahan yang ramah lingkungan dari ponsel-ponsel bekas dan yang telah habis masa pakainya.
Labels Cloud
Popular Posts
-
5300 kadangkala memang suka ngehang. Salah satu faktornya adalah adanya program atau aplikasi yang tidak sesuai dengan mesin. Atau juga kare...
-
Belum lama ini, Telkomsel sudah melakukan uji coba layanan video call untuk umum. Meskipun masih terbatas hanya untuk pelangan tertentu, nam...
-
Ada beberapa paktor penyebab kerusakan Bluetooth. Misalnya terlalu banyak aplikasi seperti game, lagu Mp3, atau file lain di hape kita, sehi...
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "