Pages

Pantaskah Blackberry Dilarang?

Dilarang dimana-mana

Pemerintah Arab Saudi dan beberapa negara memerintahkan semua operator selular di negara itu untuk menghentikan layanan smartphone BlackBerry. Sementara Komisi Komunikasi dan Teknologi Informasi (CITC) Arab Saudi meminta kebijakan tersebut ditunda sampai hari Jum’at pekan ini.  Pasalnya, Komisi akan mengklarifikasi terlebih dahulu kepada sejumlah operator selular di negara itu, seperti Saudi Telecom, Mobily, dan Zain Arab Saudi mengenai dampak kebijakan ini terhadap industri telekomunikasi.
Larangan penggunaan BlackBerry sejatinya baru akan berlaku sejakpada 11 Oktober mendatang. Namun sepertinya pemerintah Arab Saudi memiliki pendapat yang sama dengan negara tetangganya, Uni Emirat Arab yang memblokir layanan BlackBerry Mesenger, e-mail, dan Web browsing. Menurut dua negara itu, ketiga layanan BlackBerry tadi mengancam keamanan negara karena pemerintah tidak dapat mengkontrol informasi yang ada di dalamnya.  Adapun Research In Motion (RIM) pabrikan ponsel tersebut menolak berkomentar mengenai pelarangan tersebut. Padahal, kebijakan ini akan berpengaruh pada sekitar 700 ribu pengguna BlackBerry di negara itu.
Isu BlackBerry  di wilayah Timur Tengah semakin hangat seiring dengan bertambahnya negara-negara yang mempermasalahkan keamanan layanan BlackBerry.  Seperti dikutip dari New York Times, pemerintah Lebanon juga berencana mengkaji masalah keamanan terkait dengan layanan komunikasi milik perusahaan asal Kanada, Research In Motion, itu. Sebelumnya, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan India berniat untuk memblokir layanan BlackBerry karena mereka tidak dapat menembus akses layanan itu untuk mengontrol trafik informasi yang dikhawatirkan dimanfaatkan oleh teroris dan pelanggar hukum. Selain itu, walaupun tidak mengeluarkan ancaman blokir, pemerintah Indonesia juga meminta RIM  menyediakan server lokal, agar pemerintah bisa menyadap para teroris dan pelanggar hukum.
Bila imbauan itu tak digubris, pemerintah akan memperingatkan RIM, kata Menkominfo Tifatul Sembiring, kemarin, di Istana Bogor.  Selain Indonesia, Bahrain juga tengah mengkaji hal yang sama. Belakangan Lebanon juga turut masuk ke jajaran negara yang menuntut kontrol lebih kepada RIM. Bahkan menurut situs BBC, Aljazair juga bergabung dalam barisan pemerintahan yang menuntut akses pada layanan BlackBerry.
Uni Emirat Arab telah memutuskan untuk menutup BlackBerry di negaranya meliputi layanan email, akses internet dan blackBerry Messenger, mulai 11 Oktober. Arab Saudi berencana mulai memblokir layanan BlackBerry mulai hari ini.  “RIM tidak bisa mengakomodasi permintaan apapun untuk memecahkan enkripsi pelanggan, karena RIM, operator jaringan, atau pihak ketiga manapun tidak akan pernah memiliki kuncinya,” kata RIM seperti dikutip dari situs BBC.
Namun pembicaraan RIM dengan kedua negara masih berlangsung. RIM bahkan dibekingi oleh pemerintah Kanada dan AS. “Kanada telah bekerja sama dengan para pejabat di Research In Motion dan pemerintahan-pemerintahan terkait, untuk mendukung mereka menghadapi tantangan ini,” kata Menteri perdagangan Kanada Peter Van Loan. Pemerintah AS, juga berusaha menjembatani RIM dengan pemerintah-pemerintah negara tersebut. “Kami menyediakan waktu untuk konsultasi dan menganalisa berbagai kepentingan dan masalah yang terjadi, karena kami tahu ada masalah kemanan di dalamnya,” ujar Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton.
Dilarang di Arab Saudi

Sementara sejumlah warga Arab Saudi tidak merasa senang dengan keputusan kerajaan itu untuk menutup layanan Blackberry, sejumlah besar dukungan muncul pada keputusan pihak berwenang memblokir layanan tersebut. Pencekalan dilakukan dengan alasan telepon pintar tersebut memberikan dampak negatif pada generasi muda.   Arab News dalam laporan di situsnya, Kamis (5/8/2010) mengatakan bahwa menurut survei dalam jaringan kepada 331 orang, sekitar 178 di antaranya menentang pencekalan yang mulai berlaku Jumat itu, dan 153 di antaranya mendukung. Mereka yang tidak setuju dengan keputusan tersebut, menurut laporan itu, mengeluhkan tidak adanya pemberitahuan awal, sehingga sejumlah di antara mereka telah terlanjur memberi Blackberry beberapa hari lalu dan sekarang terjebak dengan piranti canggih yang tidak dapat difungsikan. Sedangkan 153 orang yang mendukung mengatakan bahwa mereka mendukung pencekalan itu karena menilai Blackberry memberikan dampak negatif bagi generasi muda. Sebagian besar yang mendukung keputusan pencekalan adalah para orangtua.
Arab News mengutip seorang ibu bernama Um Aisha yang mengatakan bahwa dia menyita Blacberry milik anak perempuannya setelah sang anak sangat tergantung pada telepon pintar itu, sampai pada titik sangat mempengaruhi kesehatannya. “Anak perempuan saya pingsan sekali. Ketika dibawa ke rumah sakit, dokter mengatakan bahwa dia menderita kelelahan. Setelah memiliki Blackberry, dia menjadi sangat tergantung pada telepon pintar itu bahkan dia pun menggunakan telepon itu ketika di tempat tidur. Dia membaca seluruh pesan singkat yang diterimanya dan menjawab pesan-pesan itu sekalipun telah larut malam,” kata Um Aisha.

Seorang mahasiswa yang hanya disebutkan bernama May mendukung pencekalan itu. “Sekarang saya dapat menikmati waktu saya dengan teman-teman saya seperti dahulu,” katanya. “Saya sekarang dapat melihat mereka dengan lebih baik tanpa perlu lagi melihat mereka dengan mata yang selalu tertuju pada Blackberry-nya,” tambah May, yang menolak membeli Blackberry.
Komisi Teknologi Informasi dan Komunikasi Arab Saudi (CITC) mengumumkan pada Selasa malam bahwa pihaknya telah memerintahkan tiga layanan telepon genggam di kerajaan itu untuk menutup jasa layanan Blackberry mulai Jumat karena gagal menyesuaikan dengan peraturan yang ada. Jika mereka gagal memenuhi perintah CITC, perusahaan akan didenda 1,3 juta dolar AS, menurut salah satu perusahaan kepada AFP, Rabu.”Kami juga harus memenuhi karena alasan keamanan,” tambahnya. Namun, ada harapan besar dalam meyakinkan perusahaan pencipta Blackberry (RIM) menyediakan layanan lokal di Arab Saudi. Tiga perusahaan itu bertemu dengan RIM pada Rabu dan pertemuan-pertemuan lanjutan akan dilakukan.
Hingga saat ini, ribuan orang pengguna BlackBerry di kerajaan Arab Saudi menunggu keputusan pemerintah, apakah akan membatalkan rencana untuk meniadakan layanan BlackBerry Messenger (BbM). Pembicaraan dengan pihak RIM (Research in Motion) dengan penguasa regulasi di negara kerajaan itu, hingga Kamis (5/8) malam waktu setempat, masih belum mencapai kesepakatan.
Meski begitu, pemerintah disana, melalui Komisi Teknologi Informasi dan Telekomunikasi akan memulai dengan melakukan pemblokiran fungsi BbM terlebih dahulu.”Masih dalam proses, kita masih berdebat soal kemungkinan pengturan teknis yang baru. RIM mengungkap bahwa tingkat fleksibilitas disana tidak dihiraukan sejak tiga bulan lalu,” ujar sumber pemerintah disana, Jumat (6/8). Akibatnya, RIM menghadapi banyak tekanan untuk segera membuka pengamanan data RIM yang super ketat, guna memudahkan proses penelitian pemerintah. Beberapa negara pun meminta akses enkripsi data komunikasi melalui perangkat BlackBerry, dengan alasan enkripsi itu dapat mengancam keamanan nasional.

Bahkan menurut sumber tersebut, pembicaraan RIM dengan pemerintah Arab Saudi telah sampai pada permohonan agar RIM bersedia membuka pengatur utama (server) di kerajaan itu. Supaya pemerintah disana dapat ikut mengatur proses ekripsi jaringan BlackBerry. Para pengguna BlackBerry di Arab Saudi, menanggapi perdebatan soal enkripsi data tersebut, hanya berharap semoga layanan BbM tidak ditiadakan.  “Saya sendiri berkomunikasi dengan keluarga dimana pun dengan layanan BbM. Kalau layanan BbM ditiadakan, komunikasi dengan keluarga kembali dengan cara lama, yakni dengan email,” ungkap salah seorang pegawai konsulat jenderal Amerika Serikat di Arab Saudi, Rayan, 30 tahun. Ia menyayangkan, seharusnya sebelum memasarkan BlackBerry, pihak Komisi Teknologi Informasi dan Komunikasi di Arab Saudi sudah meneliti baik buruknya
Aljazair Juga Pertimbangkan

Pemerintah Aljazair mempertimbangkan penggunaan BlackBerry dan akan melarang penggunaan telepon tersebut jika mengancam keamanan nasional. Hal tersebut diungkapkan Menteri Telekomunikasi Aljazair Moussa Benhamadi seperti dikutip sebuah Koran di Aljazair, Jumat (6/8). Aljazair masuk ke daftar negara yang mempertimbangkan untuk melarang penggunaan BlackBerry setelah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. “Kami tengah mempertimbangkan masalah ini. Jika kami menyimpulkan ini membahayakan ekonomi dan keamanan kami, kami akan menyetopnya,” ujar Benhamadi seperti dikutip El Khabar. Pengguna BlackBerry di negara berpenduduk 35 juta orang tersebut tidak terlalu banyak. Seorang sumber dari Kementerian Telekomunikasi Aljazair mengatakan kepada Reuters, “Menyetop layanan BlackBerry sangat mungkin terjadi di Aljazair.”
Pemerintah Aljazair sangat waspada terhadap masalah keamanan mereka karena mereka tengah memerangi militan Islam yang terkait dengan Al-Qaidah. Aljazair juga menerapkan peraturan yang ketat mengenai peralatan telekomunikasi mereka. Pemerintah Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Libanon, dan India mengaku khawatir karena mereka tidak memiliki akses mengenai data pengguna BlackBerry. Research In Motion (RIM) adalah satu-satunya produsen telepon genggam yang mengelola lalu lintas pesan dengan peralatan mereka sendiri. Dua operator di Aljazair yang menawarkan layanan BlackBerry adalah perusahaan milik pemerintah Mabilis and Djezzy serta Orascom Telecom yang tengah bersengketa mengenai kepemilikan.
Indonesia tidak Akan Melarang

Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring memastikan Indonesia tak akan ikut-ikutan memblokir layanan Blackberry seperti yang dilakukan pemerintah Saudi Arabia. “Kita saat ini tidak ikut Arab dalam masalah nge-ban BB (blackberry),” katanya disela rapat kerja nasional di Istana Bogor, Kamis (5/8).
Namun, kata Tifatul, pemerintah menghimbau Research In Motion (RIM), produsen perangkat dan penyedia layanan BlackBerry, membuat pusat data di Indonesia. “Tahap awal kita himbau dulu supaya mereka membuat di sini,” katanya. Pusat data dinilai penting karena sudah ditentukan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Pusat data berlaku bagi semua operator komunikasi internsional yang beroperasi di Indonesia. Pusat data diperlukan untuk menelusuri data seseorang yang bermasalah. Pusat data itu juga akan sangat diperlukan aparat penegak hukum.
Tifatul mencontohkan uang kejahatan hasil korupsi yang disimpan di bank luar negeri tidak akan bisa ditelusuri jika bank tersebut tidak memiliki pusat data di Indonesia. “Tapi kalau banknya punya pusat data disini, maka aparat penegak hukum bisa menelusuri kejahatan keuangan itu,” katanya.
Dampak Buruk BB
  • Membuat ketagihan
    Perangkat telepon seluler pintar ini begitu mudah membuat pemiliknya merasa kecanduan. Studi Rutgers University pada 2006 menyimpulkan, Blackberry dan perangkat serupa memicu kenaikan penggunaan internet yang cukup signifikan, namun berdampak buruk bagi kesehatan mental.
  • Mengganggu tidur
    Dengan layanan internet 24 jam, perangkat Blackberry akan bergetar atau berdering setiap saat, ketika ada email dan pesan singkat masuk. Dan setiap saat pula, pengguna akan memainkan Blackberry-nya, termasuk ketika sudah berada di tempat tidur. Tak jarang pula, pengguna begitu sensitif dengan getar Blackberry, sehingga mudah terbangun dari tidur untuk membuka pesan yang masuk. Kebiasaan menyanding Blackberry di tempat tidur inilah yang akhirnya membuat tidur tak berkualitas. Dampak selanjutnya, tentu menyerang kesehatan. Bukan rahasia lagi bahwa rendahnya kualitas tidur berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.Sebuah penelitian mengungkap, pengguna Blackberry yang memiliki kebiasaan memainkannya sebelum tidur rentan mengalami insomnia, sakit kepala, dan kesulitan berkonsentrasi. Penelitian yang dilakukan Uppsala University di Swedia menambahkan bahwa radiasi telepon seluler bisa mengganggu aktivitas tidur.
  • Memicu cemas
    Memiliki telepon selular cerdas semacam Blackberry memang menyenangkan bagi sebagian orang. Dengan Blackberry, aktivitas berkirim email, chatting, hingga berselancar di internet bisa dilakukan bersamaan, kapan saja, dan di mana saja. Banyak pula yang mengandalkannya untuk urusan pekerjaan.Studi yang dilakukan MIT’s Sloan School of Management pada 2007 mengungkap, penggunaan Blackberry membentuk budaya stres di tempat kerja. Fasilitas internet 24 jam yang dijagokan telepon seluler pintar itu mengacaukan waktu luang pekerja. Tugas dan hal-hal yang menyangkut pekerjaan bisa hadir kapanpun, termasuk kala sedang libur.
  • Melemahkan otak
    Di balik kemudahan yang diberikan, Blackberry berisiko melemahkan daya konsentrasi penggunanya. Karakternya yang mampu membuat pengguna melakukan sejumlah hal dalam waktu bersamaan (multitasking) cenderung membuat seseorang kesulitan menyerap informasi lantaran fokusnya mudah beralih dari satu hal ke hal lain. “Sebagai multitasker, otak mereka dibanjiri terlalu banyak informasi, akibatnya mereka tidak selektif lagi untuk memilah informasi yang penting dengan cepat,” kata Dr David W Goodman, Direktur Pusat Gangguan Psikologis di Maryland, Baltimore.
Syndrome Blackberry Addiction

Dilihat dari namanya ketagihanBlacberry atau Syndrome Blackberry Addiction berarti orang cenderung sangat tergantung dan ketagihan terhadap pemakaian BB apalagi menggunakan internet atau BBM. Media BB ini memiliki kualitas interaksi sebagai respon dari pengguna yang terus bergerak. Kadang-kadang hal itu sesuai keinginan kita, namun sering kali juga tidak. Gejala yang timbul dari ketagihan terhadap komputer maupun BB sama dengan gejala yang diberikan pada ketagihan-ketagihan lainnya, yaitu penarikan diri. Seperti pecandu lainnya, pecandu komputer maupun internet akan semakin menambah dosis interaksi mereka terhadap media tersebut. Pada akhirnya mereka jadi kurang bersosialisaasi, kurang toleransi pada orang lain, atau kurang peduli dengan lingkungannya.
Dampak  kecanduan pada BBM maupun internet lebih pas disebut korban rayuan. Hal ini karena orang mendapat dorongan dari dirinya sendiri untuk mencoba melakukan refleksi dan penguatan konsep diri. Mereka akan berusaha mengaktualisasikan diri dengan mencari jati diri, berimajinasi, mengekspresikan pemikiran mereka, dan sebagainya.
Remaja yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengakses internet berpotensi satu setengah kali mengelami depresi ketimbang mereka yang hanya sesekali mengakses internet. Sebuah studi di Cina yang dilakukan peneliti Lawrence Lam menunjukkan beberapa tanda-tanda bagi remaja yang ketagihan bermain internet dengan intensitas lebih dari lima jam sehari. Salah satu imbas ketika remaja mulai ketagihan bermain di dunia maya, menurut Lam, dia kehilangan minat untuk berinteraksi sosial. “Dengan menghabiskan lebih dari 10 jam sehari untuk bermain internet, itu sudah menunjukkan gejala perilaku adiktif,” kata Lam. “Mereka tidak ingin bermain bersama teman-teman, tidak ingin bergabung dalam pertemuan keluarga, dan tidak ingin menghabiskan waktu bersama orang tua atau saudara.”
Penelitian yang dilakukan Lam melibatkan 1.041 remaja berusia 13 hingga 18 tahun di Kota Guangzhou, Cina. Dalam penelitian yang memakan waktu selama sembilan bulan itu menyebutkan remaja yang awalnya tidak pernah menggunakan internet, pada akhirnya menjadi sangat adiktif dengan internet hingga mengalami depresi karena kurang tidur dan stres akibat permainan online. “Orang-orang yang menghabiskan banyak waktu di internet akan kehilangan waktu tidur dan itu adalah fakta yang sangat kuat bahwa kurang tidur memicu munculnya depresi,” kata Lam.
Tanda dan gejala Ketagihan BB atau Syndrome Blackberry Addiction

Tanda-tanda Syndrome Blackberry Addiction meliputi:
  • Sebuah keasyikan dengan BBM mulai tidak peduli komunikasi sosial, dan keluarga
  • Terdapat kombinasi perasaan kegembiraan dan rasa bersalah saat menggunakan BB
  • Sering berbohong saat menggunakan BB dan sering mencari alasan tertentu untuk menghalalkan ketagihan BB
  • Beralih ke kenikmatan BB saat merasa sedih, cemas, atau tertekan
  • Mudah marah  ketika waktu untuk menikmati BB terganggu atau sangat emosional saat BB nya ada masalah
  • Hilangnya kontrol dari beberapa aspek kehidupan  karena penggunaan BB
  • Kegagalan mempergunakan waktu efektif yang berulang-ulang saat menggunakan dan ketagihan dengan alat BB
  • Lupa mandi, makan, belajar dan melakukan ibadah shalat sesuai waktu saat dering BBnya tiada henti bergetar
  • Kecanduan BB tersebut dapat  berbentuk tindakan kompulsif atau menghabiskan sepanjang waktu dengan BB.  Hal yang paling mendalam adalah gangguan komunikasi dengan orang di sekitarnya baik teman, anak, istri atau anggota keluarga lainnya.  Mereka menarik diri dari orang lain dan menghabiskan terlalu banyak waktu sendirian. Berbohong tentang kebiasaan dalam melakukan penggunaan BB sehingga menurunkan  kepercayaan  teman-teman, anggota keluarga, dan rekan kerja.
Penanganan Ketagihan BB

Karena kecanduan dapat mengkonsumsi waktu, tenaga dan pikiran hidup Anda maka perlu tindakan terapi yang khusus.
  • Penanganan umum yang sering dilakukan adalah terapi kognitif dan perilaku untuk kecanduan BB biasanya berfokus denganmembatasi waktu yang dihabiskan dengan BB secara disiplin.
  • Kompensasi pengalihan waktu tersebut dapat dilakukan dengan melakukan latihan fisik, aktivitas luar ruang, dan teknik relaksasi seperti yoga.
  • Melakukan teknik manajemen waktu yang cermat dan disiplin dapat membantu  membatasi waktu menggunakan BB.
  • Melakukan terapi lain yang lebih baik dan  terapi sehat cara mengatasi depresi, gelisah, dan emosi lain yang dapat menyebabkan penggunaan BB yang berlebihan.
  • Pada anak dan remaja sebaiknya bila sulit dihindari adalah memberikan displin waktu untuk meletakkan BB dalam waktu tertentu untuk meletakkan BB dalam jam tertentu. Bila ketagihan itu tidak bisa ditelaransi lagi maka sebaiknya segera mengganti dengan alat komunikasi lain yang lebih tidak beresiko.
  • Para pengguna Blackberry agar tak mengaktifkan jaringan internetnya selama 24 jam.
  • Buat jadwal untuk membuka email, misalnya satu jam sekali, atau dua jam sekali. Jangan menjadikan diri sebagai budak getar atau dering Blackberry.
Tapi, kalau kita perhatikan lebih lanjut, sebenarnya bukan Blackberry nya yang bermasalah. Karena toh hal itu bisa terjadi juga pada perangkat lain. Smartphone, televisi, PSP dan masih banyak lagi. Sudah menjadi sifat dasar manusia untuk selalu mengagung-agungkan hal baru. Ya kan? Bukankah yang lebih penting adalah pada proses pemakaian gadget itu sendiri. Kalau kita bisa mengambil sisi baiknya dan mengesampingkan sisi buruknya? Why not?

Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.